KESEIMBANGAN OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
Pada
umumnya, dominasi peran belahan otak terjadi pada diri seseorang. Ada orang
yang otak kirinya lebih mendominasi dan berperan dalam banyak aktivitas yang
dikerjakan, dan ada juga yang sebaliknya. Orang yang dominasi otak kanannya
lebih besar akan cenderung memiliki kepribadian humoris, simple, menyenangkan,
boros, lebih percaya intuisi, berantakan-kacau, ekspresi diri, lebih memilih
perasaan sebagai solusi masalah, suka bertualang, bermimpi besar, bebas,
spontan.
Sementara
itu, orang yang dominasi otak kirinya lebih besar biasanya; serius, rumit,
membosankan, hemat, lebih percayai fakta, rapi-terorganisir, profitabilitas,
lebih memilih keilmuan, hati-hati, berpengetahuan umum, pendukung diam, pembuat
aturan, konservatif, mudah ditebak.
Sebenarnya,
dominasi bagian otak tersebut memiliki dampak yang kurang menguntungkan bagi
seseorang. Hal ini bisa mengakibatkan pandangan yang berat sebelah terhadap
sesuatu, orang akan sulit melihat dengan objektif. Ketidakseimbangan peran dua
belahan otak ini juga dapat mengakibatkan orang mudah stress dan juga kehatan
mental dan fisik yang buruk. Oleh karena itulah keseimbangan peran antara otak
kiri dan otak kanan sangat diperlukan, mengingat secara alami sebenarnya otak
kiri dan otak kanan saling bekerja sama dalam mengolah informasi.
Misalnya
saja ketika kita melihat tumbuhan bunga mawar dengan satu daunnya kering, dan
bunga tersebut berada di dalam pot yang indah. Maka, saat melihat itu kita akan
memerikan, menganalisis, dan menggeneralisasikan semua hal tersebut dengan
belahan otak kanan. Setelah hal tersebut dilakukan oleh otak kanan, maka
belahan otak kirilah kemudian yang mengkomunikasikannya secara verbal.
Misalnya, ketika kita berkata, “bunga mawar itu satu daunnya kering, sayang sekali bisa
merusak keindahannya, padahal potnya sudah bagus”. Belahan otak kirilah yang bertanggung
jawab terhadap pengolahan bahasa dan mengutarakan konsep-konsep yang ada dalam
persepsi seseorang. Namun, semua merupakan hasil dari penggeneralisasian yang
dilakukan oleh belahan otak kanan.
Dalam
belajar, salah satu metode yang biasa digunakan untuk menyeimbangkan kerja otak
kiri dan kanan ini adalah metode Peta-Pikiran (mind map). Peta-Pikiran adalah mengubah informasi yang berbentuk
abstrak dari ide menjadi gambar-gambar, bagan, atau yang lain yang menyiratkan
poin-poin penting dari ide tersebut. Metode ini dianggap bisa melibatkan kedua
sisi otak, karena Peta-Pikiran menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (fungsi
belahan otak kanan) bersamaan dengan angka, kata, dan logika (Fungsi belahan
otak kiri). Ketika membaca, belahan otak yang bekerja adalah otak kiri. Dengan
menuangkan bahan bacaan ke dalam Peta-Pikiran membentuk gambar-gambar yang
diwarnai atau yang lainnya berarti kita sedang melibatkan otak kanan dalam
memproses informasi yang sedang dibaca. Hal ini juga sangat membantu dalam proses
mengingat.
Menyeimbangkan
kerja kedua belahan otak berarti mengaktifkan kedua belahan otak pada saat
mengerjakan sesuatu. Hal ini penting karena sehari-hari kita dihadapkan pada
suatu tugas yang beragam, yang menuntut kerja otak yang melibatkan seluruh belahan
otak.
Salah
satu cara untuk menyeimbangkan kerja kedua belahan otak ini dapat dilakukan
dengan menciptakan kondisi yang nyaman, rileks, dan tenang. Hal ini bisa dengan
mengerjakan sesuatu sambil mendengaran musik yang kita suka. Dengan begitu,
kita dapat melibatkan kedua belahan otak di saat yang bersamaan.
Cara
lainnya adalah dengan berolah raga. Sebagaimana dibahas sebelumnya bahwa
masing-masing bagian otak mengontrol bagian tubuh dengan sisi yang berlawanan.
Jika seseorang dominan menggunakan otak kiri, maka kecenderungan anggota tubuh
yang digerakkan adalah bagian kanan, begitupun sebaliknya. Maka dengan melatih
anggota tubuh kita dengan olah raga berarti kita sedang mengaktifkan kedua
belahan otak lewat semua gerakan anggota tubuh baik sisi kanan maupun sisi yang
kiri.
OTAK TENGAH
Otak
tengah adalah bagian kecil dari batang otak. Ia terletak di tengah-tengah
antara belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Batang otak terdiri atas, otak
tengah, pons, dan medula oblongata. Ketiga bagian tersebut bekerja sama,
seperti sebuah tim yang mengatur fungsi-fungsi dasar batang otak, seperti
bernafas dan menghubungkan otak besar dengan syaraf tulang belakang. Jika otak
tengah kita bedah lagi, akan terlihat dua bagian yaitu, tektum dan cerebral
peduncle. Keduanya sangat berperan dalam proses pendengaran dan
penglihatan.
Proses
pendengaran dimulai dari sebuah sinyal yang diterima dari berbagai inti batang
otak disebarkan menuju talamus. Setelah itu, kita bisa mendengar suara. Selain
pendengaran, otak tengah pun juga berperan sebagai proses penglihatan dan
pengendalian gerak mata. Jika otak ini tidak berfungsi dengan baik, penglihatan
pun jadi terganggu
Segala
informasi sensoris yang menuju ke bagian otak lain pertama-tama akan melewati
otak tengah dahulu. Artinya, otak tengah ini berfungsi sebagai penerima,
pengatur serta penyalur informasi ke bagian penting otak lainnya.
Jika
fungsi otak tengah ini diaktifkan, dalam istilahnya dikenal dengan aktivasi
otak tengah, maka akan memancarkan gelombang lebih kuat dibandingkan otak
tengah yang belum aktif. Otak tengah ini akan menjadi penyeimbang perkembangan
otak kiri dan otak kanan.
Dari
berbagai contoh kasus orang atau anak yang otak tengahnya suah diaktifkan
melalui sebuah training, orang atau anak tersebut mampu melakukan berbagai
aktivitas dengan mata tertutup, berjalan tanpa menabrak, menebak warna dengan
hanya merabanya, dan sebagainya. Bahkan manfaat yang lebih besar dari
mengaktifkan otak tengah seorang anak bisa melihat tembus sebuah dinding tembok
atau benda padat lainnya.
Cara
mengaktifkan otak tengah ini biasanya mempergunakan gelombang otak Alpha.
Gelombang ini dibuktikan secara ilmiah adalah gelombang yang muncul dominan
ketika kita rileks dan paling kreatif. Gelombang ini biasanya muncul pada saat
kita bangun tidur, atau dalam keadaan rileks di toilet, atau sedang berendam
air panas.
Saat
otak tengah ini telah aktif, secara otomatis juga fungsi otak kanan dan otak
kiri akan berjalan seimbang. Otak kiri tidak lagi menekan otak kanan dan
sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar